Senin, 25 Desember 2017

Begini Strategi Menjawab Soal Ujian Supaya Hasil Maksimal

Bagaimana menjawab soal ujian supaya lebih efektif? - Jika ingin meraih keberhasilan maka harus ada persiapan sebelumnya, termasuk menghadapi ujian. Maka kita harus rajin belajar supaya lebih siap menjawab soal-soal ujian. Namun, belajar saja kadang tidak cukup, tetapi masih harus dibarengi dengan strategi yang jitu. Loh, memangnya menjawab soal ujian itu ada strateginya? Kok kayak main bola aja sih.

Begini-Strategi-Menjawab-Soal-Ujian-Supaya-Hasil-Maksimal

Oke kita ibaratkan saja seperti permainan sepak bola. Sebelum menghadapi pertandingan maka para pemain di tuntut oleh pelatih supaya mengikuti latihan lebih intensif. Di dalam latihan tersebut para pemain dibimbing supaya mampu menerapkan strategi mengalahkan lawan. Demikian halnya dengan menjawab soal ujian, dibutuhkan cara khusus supaya soal terjawab sempurna. Terlebih untuk menjawab soal ujian seleksi seperti SBMPTN dan ujian mandiri lainnya, tentunya sangat perlu strategi agar bisa mengalahkan peserta ujian seleksi lainnya.

Seperlu itukah strategi dalam menjawab soal ujian? Perlu atau tidaknya tergantung dari jenis ujian yang akan kamu hadapi. Jenis ujian tersebut diantaranya adalah ujian evaluasi dan ujian seleksi. Perlu diingat bahwa keduanya memiliki perbedaan yang mungkin sebelumnya tidak kamu pahami.

Perbedaan tersebut yaitu 1). ujian evaluasi (ulangan harian, UTS, UAS, dll) bertujuan untuk mengetahui kemampuan belajar kamu, yaitu sejauh mana pemahaman kamu terhadap materi pelajaran tertentu. Sedangkan 2). ujian seleksi (SNMPTN, SBMPTN, tes mandiri, dll) bertujuan menyaring yang terbaik, yaitu mengambil peserta ujian terbaik yang dianggap layak karena telah mengungguli peserta lainnya.

Perbedaan mendasar juga terlihat dari bentuk soal dan teknis mengerjakan soalnya. Soal ujian evaluasi biasanya hanya memuat materi pelajaran tertentu dan waktu mengerjakannya pun relatif lama. Sedangkan bentuk soal ujian seleksi pada umumnya didesain sesulit mungkin dan waktu penyelesaiannya juga relatif lebih singkat, yang artinya kamu harus pandai menganalisa soal supaya kamu bisa menyelesaikannya secara tepat waktu. Inilah kenapa kamu harus tahu bagaimana strategi yang efektif dan efisien untuk menjawab soal-soal ujian.

Sebagai contoh kecil, salah satu diantara kalian pasti pernah kaget kenapa waktu mengerjakan soal berjalan begitu cepat, tidak terasa tiba-tiba waktu tinggal 5 menit lagi. Nah, ini adalah salah satu contoh pengerjaan soal tanpa strategi, dimana kamu terlalu santai mengerjakan soal tanpa memperhatikan waktu ujian yang terus berjalan.

Lalu Apa Saja Strategi Menjawab Soal Ujian?


Setelah mengerti betapa pentingnya penerapan strategi dalam menjawab soal ujian, tentu saja kamu ingin tahu seperti apa strategi yang dimaksud. Diantaranya adalah sebagai berikut dan perhatikan secara seksama lalu terapkan ketika kamu menghadapi soal ujian.

Pertama: Kerjakan soal termudah (materi/topik yang paling kamu kuasai) secepat mungkin.


Mengerjakan soal ujian itu tidak harus urut sesuai nomor 1,2,3, dst... Pengerjaan soal sesuai nomor urut malah justru semakin lama memakan waktu. Mengapa? Sebab tidak semua pertanyaan dari setiap nomor selalu mudah. Nah, jangan sampai kamu terjebak pada nomor soal yang memiliki pertanyaan sulit.

Oleh karena itu, strategi pertama yang bisa kamu gunakan adalah melihat sekilas (skimming) seluruh pertanyaan, kemudian kerjakan soal yang paling kamu anggap mudah secepat mungkin. Kerjakan topik soal yang paling kamu kuasai untuk menghemat waktu.

Dan supaya skimming terekam dengan jelas, ada tips yang bisa kamu pakai, yaitu dengan memberikan beberapa simbol untuk masing-masing soal. Misalnya seperti berikut:
  • Simbol bintang untuk soal yang paling mudah dan bisa diselesaikan dengan cepat
  • Simbol segitiga untuk soal yang cukup sulit dan butuh waktu penyelesaian yang lama
  • Simbol lingkaran untuk soal paling sulit dan tidak tahu bagaimana mengerjakannya
  • Simbol silang untuk soal aneh (kemungkinan salah ketik atau tidak ada jawabannya)

Kedua: Jangan terlalu lama fokus pada soal sulit, tinggalkan dulu dan coba kerjakan soal lain


Tips atau strategi ke dua ini sangat perlu diperhatikan jika kamu mengikuti ujian seleksi. Sekali lagi, pada umumnya soal ujian seleksi (SBMPTN, UMB, SIMAK UI, dkk) dibuat sebanyak mungkin dan harus kamu selesaikan dalam waktu singkat. Semakin banyak soal dengan jawaban benar yang bisa kamu selesaikan, maka semakin banyak pula nilai yang akan kamu dapatkan.

Nah, sayang kan? jika soal lain yang lebih mudah dan memiliki sekor penilaian sama terlewatkan karena terlalu lama fokus pada soal sulit? Oleh sebab itu, tinggalkan dulu soal sulit dan kerjakan soal mudah. Jika masih ada waktu tersisa maka kamu bisa kembali lagi mengerjakan soal sulit tadi.

Harap kamu perhatikan juga, bahwa kamu harus bisa membedakan konteks "belajar" dan "ujian". Ketika belajar kamu boleh secara tuntas menyelesaikan soal sulit jika memang kamu penasaran dan tertantang. Namun, ketika ujian kamu harus ingat bahwa ada durasi sebagai pembatas untuk berpikir.

Ketiga: Buatlah target waktu pengerjaan dari setiap bagian soal


Maksudnya bagaimana? Setiap penyelenggaraan ujian baik itu ujian evaluasi atau seleksi, di dalamnnya pasti ada kombinasi bentuk soal PG (pilihan ganda) dan Essay, atau hanya salah satunya saja, dan ada juga gabungan dari beberapa mata pelajaran seperti pada ujian TKPA SBMPTN. Nah, supaya semua soal terjawab secara efektif dan efisien, maka kamu harus pandai membuat target waktu pengerjaan dari setiap bagian soal yang ada.

Sebagai contoh pada soal TKPA SBMPTN ada 90 butir soal dan seluruhnya harus diselesaikan dalam waktu 105 menit. Lebih jelasnya untuk membuat penargetan waktu pengerjaan perhatikan ilustrasi berikut:
  • TPA (45 soal) = 40 menit # penargetan minimal = 40 soal
  • Matdas (15 soal) = 20 menit # penargetan minimal = 10 soal
  • Bhs Indonesia (15 soal) = 15 menit # penargetan minimal = 8 soal
  • Bhs Inggris (15 soal) = 15 menit # penargetan minimal = 8 soal
  • Penargetan waktu khusus untuk mengulang soal sulit atau yang masih ragu-ragu = 15 menit

Ilustrasi tersebut bisa kamu gunakan sebagai penargetan waktu pengerjaan soal ujian yang akan kamu hadapi. Namun, sebelum membuat penargetan tersebut, kamu harus benar-benar memahami bentuk soal ujian yang akan kamu hadapi. Untuk memahaminya kamu bisa mencari contoh-contoh soal dan sering-sering latihan mengerjakan soal.

Cari disini:

Rasakan Sendiri Manfaat Strategi Menjawab Soal Ini


Demikian strategi menjawab soal ujian yang bisa saya bagikan. Cobalah terapkan saat ujian mendatang, baik itu ujian nasional atau ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri. Kalau memang kamu lebih nyaman mengerjakan soal tanpa ada strategi sama sekali, maka silahkan saja kerjakan soal senyaman mungkin. Namun, saya rasa strategi diatas mampu menunjang kemampuan kamu dalam menjawab soal-soal ujian.

Nah, bagi kamu yang sebentar lagi lulus sekolah dan ingin melanjutkan pendidikan berikutnya (kuliah), apakah kamu sudah memiliki pilihan jurusan yang tepat? Sudah yakinkah dengan jurusan yang kamu pilih? Di bawah ini ada sedikit artikel yang mungkin bisa membantu kamu untuk memantapkan pilihan jurusan dan jalur apa yang ingin kamu pilih untuk duduk di bangku kuliah nanti.

Baca disini:

Demikian apa yang bisa saya bagikan. Semoga apa yang kamu cita-citakan bisa terwujud dengan lancar, walaupun ada kesulitan semoga kamu mampu menghadapinya. Kamulah harapan bangsa. Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada salah kata.

2 komentar

Dulu waktu masih sekolah, saya juga menerapkan strategi di atas. Menjawab soal yang saya kuasai terlebih dulu. Karena kalau memikirkan soal yang sulit terlebih dulu, sudah pasti otak akan blank duluan dan akhirnya soal yg mudah akan turut terasa sulit. Hehe

hehe., iya., dan memang dibutuhkan pengalaman dari kakak-kakak supaya adik-adik yang masih sekolah di sana bisa menyelesaikan soal ujian dengan tepat..

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda (centang beri tahu saya untuk mendapat balasan komentar via email)
EmoticonEmoticon