Senin, 09 Januari 2017

Alasan Susahnya Diterima Sebagai Publisher Adsense

Tags

Susah menjadi publisher adsense, bertubi tubi ditolak adsense, digantung menunggu keputusan jawaban dari adsense. Itulah yang saya alami selama ini, mungkin juga pernah kamu rasakan. Menjadi seorang blogger belum lengkap rasanya jika belum menjadi publiser adsense dan memiliki akun sendiri. Selain sebagai motivasi untuk terus berkarya paling tidak bisa memperoleh penghasilan untuk bayar kebutuhan ngeblog seperti membayar kuota internet, perpanjangan domain, beli cemilan sebagai teman ketika ngeblog, dan lain sebagainya. Lebih dari itu, banyak cerita dan informasi yang menjelaskan betapa nikmatnya memperoleh penghasilan dari adsense, ada yang bisa sampai seratus juta perbulannya, entah benar atau salah, yang pasti kabar tersebut sudah tersebar dimana mana.

Permasalahan Adsense

Tidak heran jika para blogger baru tergiur akan kesuksesan menjadi publisher adsense, sehingga tanpa berpikir panjang segera mendaftarkan diri sebagai publisher adsense yang hingga kini memang terpercaya sebagai layanan periklanan yang menjanjikan. Termasuk adalah saya, ingin rasanya menikmati seperti apa dan bagaimana rasanya menjadi publisher adsense. Akan tetapi hingga kini keinginan tersebut belum tercapai.

Saya ngeblog memang belum lama akan tetapi perjuangan saya untuk menjadi publisher adsense bisa dibilang begitu keras, maklum masih newbie. Saya cari informasi ke sana kemari, ternyata kriteria diterimanya sebagai publisher adsense adalah sebuah misteri, banyak pendapat yang kontroversi, banyak pula teori yang saya rasa sangat membingungkan bagi seorang pemula seperti saya, permasalahannya begitu kompleks.

Permasalahan dan persoalan membingungkan seputar adsense

Dari sekian banyak permasalahan tersebut yang saya dapatkan dan ketahui hingga kini yakni:

Pertama ; umur blog, ada yang bilang paling tidak blog yang ingin didaftarkan berumur 3 bulan lebih, ada juga berpendapat umur blog bukan menjadi kriteria diterima adsense, yang paling penting adalah kualitas konten blog.

Kedua ; kualitas konten, sebenarnya seperti apa sih konten yang berkualitas itu? Konten berkualitas yaitu artikel yang Unik, menarik, bermanfaat, enak dibaca, penjelasan lengkap, panjang, dll. Kamu pasti setuju dengan pendapat demikian jika kamu menilainya dengan perasaan. Namun yang menjadi permasalahan adalah apa dan siapa yang menentukan kualitas konten kita? Sebuah mesinkah? Nyatanya ada blog yang berisi artikel seperti hasil translate bisa disetujui adsense.

Ketiga ; tentang template, ada yang menyarankan tidak boleh utak atik template selama tahap peninjauan, ada pula yang menyarankan sebaliknya. Template bawaan blogger lebih besar kemungkinan bisa diterima, tetapi banyak juga yang diterima dengan template premium bahkan gratisan.

Keempat ; menu navigasi jelas, sebagian menganjurkan untuk memasang internal link dan eksternal link, sebagian malah melarang dan tidak memperbolehkan adanya link tersebut, cukup beberapa menu navigasi sederhana seperti home, label, popular post, dan arsip blog.

Kelima ; cara pendaftaran atau pengajuan. Kalau memang fokus pada blog mending daftar lewat blog, jangan daftar melalui youtube. Akan tetapi kenyataannya banyak yang daftar lewat youtube dulu meskipun dapat akun hosted kemudian mengupgradenya dan berhasil memiliki akun non hosted. Sudah tau banyak yang berhasil tetapi masih dianggap hanya mitos belaka.

Mana yang benar dan mana yang salah? Mana yang seharusnya kita (newbie) ikuti? Permasalahan yang seharusnya butuh kejelasan pasti namun memiliki pendapat yang kontroversi. Membaca di panduan yang sudah disediakan oleh google pun saya rasa masih begitu global. Ketika daftar kemudian ditolak, meskipun disertai dengan alasan penolakan, tetapi tidak ada penjelasan pasti untuk bagaimana dan apa saja yang seharusnya diperbaiki.

Alasan susahnya google adsense menerima kita sebagai publisher.

Mengingat berbagai macam perdebatan di atas serta memperhatikan beragam alasan penolakan oleh adsense, di sini saya mencoba menyimpulkan alasan betapa sulitnya menjadi publisher adsense. Alasan yang saya simpulkan ini bukan seperti kebanyakan yang dijelaskan oleh para mastah dan blogger tua, di sini saya lebih menekankan pada intropeksi diri sendiri. Supaya para blogger baru tidak berkecil hati setelah berkali kali ditolak adsense. Jadi mohon maaf jika tulisan ini tidak memberikan solusi seperti yang teman-teman harapkan.

#1. Terlalu terobsesi diterima adsense

Kita semua pasti sudah mengerti, selama tahap review atau peninjauan diterangkan minimal adalah tiga sampai tujuh hari. Karena saking terobsesi agar segera mendapat jawaban akhirnya waktu terasa begitu lama, menunggu kepastian yang tidak kunjung datang membuat kita semakin ragu, terlebih tidak ada kepastian pula akan seberapa lama waktu maksimal kita harus menunggu jawaban.

#2. Kemungkinan ada kesalahan pada proses pendaftaran

Tidak heran jika kita harus pasrah menunggu tanpa kejelasan bakal diterima atau ditolak, kemungkinan besar kita kurang memperhatikan ketika melakukan proses pendaftaran. Misalnya, tidak menempatkan kode iklan pada blog selama tahap peninjauan, mungkin juga tidak melakukan optimasi seperti menautkan adsense ke analytics, mencoba mendaftarkan blog berkali-kali melalui IP yang sama, dan lain sebagainya.

#3. Kurang berpengalaman

Orang berpengalaman pasti bisa menjawab persoalan yang ada, tidak ada kata sulit bagi dirinya, semua terasa gampang. Buktinya ada tuh orang yang bisa memiliki banyak akun AD lebih dari 50, mereka dengan mudahnya ternak akun guna keperluan jasa pembuatan akun. Kok bisa ya? Namanya sudah pengalaman, yang jelas mereka pasti memiliki trik dan tips rahasianya.

#4. Belum memiliki keberuntungan

Meskipun google memiliki sistem yang sangat canggih jangan kira ia tidak pernah melakukan kesalahan. Tidak ada yang sempurna di dunia ini, setiap manusia pasti punya kelemahan apalagi itu hanya mesin buatan manusia. Blog sudah kaya artikel, pengunjung berdatangan dari mana-mana, konten pun adalah murni buatan sendiri. Tetapi ditolak mentah-mentah oleh google adsense, padahal sudah seprofesional mungkin supaya bisa bergabung bersama mereka. Di sinilah nasib juga ikut menentukan. Buktinya ada tuh blog yang baru 10 artikel dan seumur jagung langsung diterima. Apakah dia sangat profesional membangun blog? Saya rasa tidak, memang nasib dia lagi beruntung saja.

#5. Belum waktunya menjadi publisher adsense

Sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan lupa tidak makan, tidur, dan aktifitas penting lainnya demi memperbaiki kesalahan yang ada. Ganti template, revisi artikel yang dirasa kurang berkualitas, membuat email baru, atau bahkan membuat blog baru. Tetapi masih saja menerima hasil sama yakni ditolak lagi. Marah, jengkel, bahkan frustasi, akhirnya berfikir untuk berhenti ngeblog. Ngapain juga susah payah berbagi informasi tetapi tidak menghasilkan apa-apa, waktu dan tenaga terkuras habis demi menulis artikel tetapi tidak ada penghasilan sama sekali. Jika sudah seperti ini, mari kita intropeksi diri lagi, kembali menata niat ketika pertama kali ingin memiliki sebuah blog. Apabila tujuan ngeblog memang sebagai sebuah usaha untuk memperoleh penghasilan maka ingatlah bahwa semua usaha itu tidak mudah. Adsense bukan satu-satunya pintu penghasilan, banyak penyedia periklanan lain.

Oke demikian yang bisa saya utarakan. Semoga para newbie yang selalu ditolak tidak berputus asa, tetap berjuang seperti saya. Blog ini juga hingga kini belum diterima, dari awal hanya digantung tanpa ada jawaban sama sekali. Semoga dengan bantuan dan saran dari Flyin DVB bisa segera diterima, Amin...

Baca juga:
Inilah Keahlian yang Harus Dimiliki Seorang Blogger

4 komentar

dan satu lagi mbak, bagi yg belum diterima, tetap rajin update artkel dan selalu berdoa agar cepat diterima oleh Adsense ;)

Dibawa enjoy saja mbak, supaya ngeblognya nggak terpikir ke Adsense. Hehe

Jadi sedih ketika memikirkan adsense 😂😂😂

padahal belum tentu juga bisa mendapatkan penghasilan dari adsense, sebab pengalaman masih sedikit, pengunjung sedikit, konten pun kebanyakan masih asal tulis, hehehe

Silahkan Tinggalkan Komentar Anda (centang beri tahu saya untuk mendapat balasan komentar via email)
EmoticonEmoticon